ADVERTISEMENT

Mungkin kita sering mendengar istilah “DNS” ketika berbicara tentang internet, namun tidak banyak yang benar-benar memahami apa sebenarnya Domain Name System (DNS) itu dan bagaimana cara kerjanya. Teknologi ini menjadi komponen penting yang memungkinkan kita menjelajahi dunia maya dengan mudah, cepat, dan aman. Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam tentang DNS, fungsinya, dan bagaimana sistem ini bekerja di balik layar untuk memudahkan akses ke berbagai situs web. Jadi, mari bersiap untuk menyelami dunia DNS dan memahami salah satu aspek terpenting dari infrastruktur internet.

Apa itu DNS?

DNS atau Domain Name System adalah sistem yang bertugas mengubah nama domain yang mudah dimengerti manusia (seperti hanifmu.com) menjadi alamat IP yang dapat dikenali oleh mesin (seperti 104.21.39.102). Analoginya, DNS bisa diibaratkan sebagai buku telepon di internet yang menghubungkan nama domain dengan alamat IP yang sesuai. Dengan adanya DNS, kita tidak perlu mengingat alamat IP yang rumit untuk mengakses situs web yang kita inginkan.

DNS merupakan komponen kunci dalam menjaga kecepatan dan keandalan akses internet. DNS bekerja dengan mengandalkan server DNS yang tersebar di seluruh dunia. Server-server ini menyimpan informasi tentang alamat IP yang terkait dengan nama domain tertentu. Proses konversi nama domain menjadi alamat IP ini penting untuk memastikan kita dapat terhubung dengan situs web atau layanan yang kita tuju dengan cepat dan efisien.

Selain memudahkan akses, DNS juga berperan dalam meningkatkan keamanan internet. Beberapa sistem DNS dilengkapi dengan fitur keamanan seperti DNSSEC (Domain Name System Security Extensions), yang melindungi pengguna dari serangan seperti “man-in-the-middle” dan “cache poisoning.” Fitur keamanan ini bekerja dengan memverifikasi keaslian data DNS yang diterima oleh perangkat kita, sehingga memastikan kita terhubung ke situs web atau layanan yang sah dan aman.

Bagaimana Cara Kerja DNS?

Untuk memahami cara kerja DNS, kita perlu mengikuti proses yang terjadi ketika kita mencoba mengakses suatu situs web. Pertama, kita mengetikkan nama domain situs web yang ingin kita kunjungi pada peramban web, misalnya hanifmu.com dan menekan enter. Selanjutnya, perangkat kita mengirimkan permintaan DNS ke server DNS milik penyedia layanan internet (ISP) kita, meminta alamat IP yang terkait dengan nama domain tersebut.

Server DNS akan memeriksa cache-nya untuk melihat apakah sudah memiliki alamat IP yang dicari. Jika ada, server akan mengirimkan alamat IP kembali ke perangkat kita, dan kita dapat mengakses situs web yang dimaksud. Jika server DNS tidak memiliki alamat IP dalam cache-nya, server akan mengirimkan permintaan rekursif ke server DNS root yang kemudian merespons dengan alamat IP dari server TLD yang sesuai, dalam hal ini “.com”.

Selanjutnya, server DNS mengirimkan permintaan rekursif lainnya ke server TLD .com, meminta alamat IP dari server DNS otoritatif untuk nama domain hanifmu.com. Setelah menerima alamat IP server DNS otoritatif, server DNS mengirimkan permintaan rekursif ke server DNS otoritatif tersebut, meminta alamat IP yang terkait dengan nama domain hanifmu.com. Server DNS otoritatif merespons dengan alamat IP, dan server DNS akan men-cache-nya untuk permintaan di masa mendatang.

Akhirnya, server DNS mengirimkan alamat IP kembali ke perangkat kita, dan peramban web kita akan menggunakan alamat IP tersebut untuk terhubung ke server web yang dituju. Dengan demikian, kita dapat mengakses situs web yang kita inginkan.

ADVERTISEMENT