ADVERTISEMENT

Pelajar Indonesia merupakan generasi muda yang berperan penting dalam membangun dan menjaga keutuhan bangsa. Pancasila, sebagai dasar negara dan ideologi, berperan penting dalam membentuk karakter dan identitas pelajar Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, menjadi landasan moral dan etika bagi pelajar dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan.

Pendidikan di Indonesia memiliki peran strategis dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan kompetitif. Sistem pendidikan yang ada di Indonesia, baik formal maupun non-formal, berupaya untuk menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum dan kegiatan belajar-mengajar. Hal ini dimaksudkan agar generasi muda Indonesia tidak hanya memiliki pengetahuan dan keterampilan yang relevan, tetapi juga karakter yang kokoh, berakar pada nilai-nilai luhur bangsa. Pancasila menjadi fondasi yang memperkuat integritas pelajar dalam menghadapi globalisasi yang semakin massif, serta tantangan ekonomi dan teknologi yang terus berkembang.

Dalam menghadapi era globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat, pelajar Indonesia harus mampu menjaga dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengedepankan Pancasila sebagai dasar dalam setiap aspek kehidupan, diharapkan pelajar Indonesia dapat menjadi pribadi yang unggul, memiliki kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual, serta menjadi generasi yang tangguh dan berintegritas. Mereka akan menjadi motor penggerak perubahan dan pembangunan bangsa, sehingga Indonesia dapat bersaing dalam percaturan global, sekaligus menjaga kekayaan budaya dan nilai-nilai luhur yang ada.

Profil Pelajar Pancasila

Dikutip dari buku Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) disebutkan bahwa pelajar Pancasila adalah pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.

Pengertian pelajar Pancasila sebagaimana tersebut di atas adalah pengejawantahan hakikat pendidikan yang selaras dengan fitrah manusia sebagai makhluk pembelajar yang terus menerus belajar dan melakukan perbaikan dari pembelajarannya.

Profil Pelajar Pancasila merupakan gambaran karakteristik sempurna yang harus dicapai oleh pelajar di Indonesia. Profil Pelajar Pancasila memiliki enam dimensi kunci, yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.

Enam Dimensi Kunci Profil Pelajar Pancasila

Berikut ini penjabaran enam dimensi kunci profil pelajar Pancasila , yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif yang kami kutip dari buku Tunas Pancasila yang diterbitkan oleh Kemendikbudristek.

Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia

Memiliki makna pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Ada lima elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia: akhlak beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam dan akhlak bernegara

Berkebinekaan global

Bermakna pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya budaya baru yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa. Elemen kunci dari berkebinekaan global meliputi mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengamalan kebinekaan.

Bergotong royong

Bergotong royong bermakna pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong royong, yaitu kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Elemen-elemen dari bergotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.

Mandiri

Mandiri bermakna pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri.

Bernalar kritis

Bernalar kritis bermakna pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Elemen-elemen dari bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil keputusan.

Kreatif

Kreatif bermakna pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif terdiri dari menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal.

Download Panduan Profil Pelajar Pancasila

Dalam upaya mempercepat terbentuknya Pelajar Pancasila di Sekolah Dasar, Direktorat Sekolah Dasar Direktorat Jenderal PAUD, Dikdas dan Dikmen Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi meluncurkan Gerakan dan Buku Tunas Pancasila.

  • Unduh buku Tunas Pancasila melalui tautan berikut: download.

  • Unduh buku Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila melalui tautan berikut: download.

ADVERTISEMENT